Memilih waktu untuk berlibur di Dataran Tinggi Dieng, akan sangat berpengaruh dengan kenyamanan saat di objek wisata. Selain itu keadaan jalan macet atau lancar, tempat penginapan yang sesuai, penuh apa tidak, dan rumah makan yang nyaman untuk menikmati setiap suap nasi yang lezat.
Musim Hujan
Tiba saat hujan turun di Dataran Tinggi Dieng dengan curah hujan antara 2.500 sampai 3.500 mm pertahun. Merupakan liburan di musim hujan yang seru dengan mencoba keberuntungan spot – spot yang dipenuhi dengan kabut yang datang lebih awal.
Baca juga: Urutan wisata Dieng yang dikunjungi selama 2 hari.
Pada musim hujan kunjungan wisata di Dataran Tinggi Dieng menurun dibanding musim kemarau. Padahal hal yang menarik dari musim hujan adalah suasana yang adem, dan sepi sehingga anda bisa mengekspresikan liburan anda dengan bebas dan bisa mengabadikan setiap jepretan foto tanpa ada yang menghalangi.
Keseruan disetiap momen menjadikan rasa penasaran semakin kencang mengebu di hati, mau lanjut ke destinasi selanjutnya atau disudahi untuk hari ini. Rasa penasaran ini terus berkecambuk ingin merasakan dinginnya air yang turun dari langit.
Musim Kemarau
Disaat musim kemarau udara di Dataran Tinggi Dieng semakin menurun. Suhu udara bisa mencapai minus 80. hal ini yang menjadikan Dieng Plateau semakin menarik di mata para wisatawan. Embun – embun di pagi hari akan membeku, rumput – rumput hijau akan terlihat putih tertutup gumpalan es.
Nikmati keseruan di musim kemarau, dengan perlengkapan yang hangat seperti baju hangat, sarung tangan, syal, kupluk di setiap momennya. Udara akan terasa dingin yang sangat mulai mulai sore hingga pagi hari.
Disaat itu pula derita para petani kentang Dataran Tinggi Dieng akan menangis, merapati nasibnya yang gagal panen, karena semua tanaman mati oleh embun upas atau empun es. Namun itu bisa digantikan dengan banyaknya wisatawan yang datang berlibur ke Dieng Plateau.
Banyak para petani yang sudah berpikiran kedepan, dengan membuka homestay, warung kopi, toko oleh – oleh, dan rumah makan. Sehingga derita gagal panen bisa teratasi.
Dieng Culture Festival (DCF)
Datanglah di Dieng Culture Festival (DCF) disetiap awal bulan Agustus setiap tahunnya. DCF sudah ke sepuluh kali diselenggarakan, dan di tahun ini 2020 yaitu akan masuk ke sebelas. Dapatkan harga tiketnya, tiga bulan sebelumnya hari H.
Dengan agenda utama yaitu pencukuran rambut gimbal anak – anak Bajang, bertempat di Komplek Candi Arjuna sampai Gansiran Aswatama. Anda bisa mengikuti acara ini kalau sudah membeli tiket selama 3 hari 2 malam.
Acara musik negeri di atas awan dan lampion yang selalu ditunggu – tunggu oleh masyarakat akan selalu ada. Namun isu yang berkembang yaitu soal lampion. Perlu diluruskan bahwa lampion di setiap acara DCF pasti selalu ada.
Sudah diterjunkan ratusan anggota panitia DCF untuk mengamankan lampion – lampion yang jatuh di titik – titik rawan kebakaran. Seperti di gunung prau, bukit Sikunir, gunung Pangonan, dan tempat lain untuk mengantisipasi kebakaran hutan.